04 Juli 2025
Mobility

Semangat Putting People First dalam Visi "Producing Happiness for All" Toyota

Dalam sejarah panjang Toyota, filosofi perusahaan bukan hanya sekumpulan kata, melainkan cerminan nilai, komitmen, dan arah masa depan. Salah satu pernyataan yang kini menjadi pusat perhatian adalah “producing happiness for all” atau “mewujudkan kebahagiaan untuk semua”. Ungkapan ini pertama kali dilontarkan oleh Akio Toyoda sekitar enam bulan sebelum secara resmi menjadi bagian dari Toyota Philosophy, tepatnya saat penjelasan hasil keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2020.

Sejak saat itu, frase tersebut bukan hanya menjadi semboyan, melainkan benang merah yang menghubungkan seluruh lini bisnis, inovasi, hingga aktivitas sosial Toyota. Eksekutif dan karyawan Toyota di berbagai belahan dunia mulai menggunakannya sebagai pijakan dalam mengambil keputusan, berinteraksi dengan masyarakat, maupun saat menghadirkan teknologi baru.

Kebahagiaan, seperti yang disampaikan oleh para pemimpin Toyota, bukanlah sesuatu yang dapat didefinisikan secara tunggal atau dipaksakan dalam satu bentuk yang sama untuk semua orang. Setiap individu memiliki pandangan, kebutuhan, dan harapan yang berbeda terhadap apa itu kebahagiaan. Bagi sebagian orang, kebahagiaan mungkin berarti kemudahan akses transportasi. Bagi yang lain, itu bisa berupa keamanan, kenyamanan, inovasi teknologi, atau bahkan kontribusi terhadap lingkungan yang lebih baik.

Sejak awal berdirinya, nilai-nilai dasar Toyota selalu menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama. Namun, seperti yang baru-baru ini ditegaskan oleh Akio Toyoda, ada evolusi penting dalam cara Toyota memandang peran dan tanggung jawabnya, yaitu pergeseran dari sekadar putting customers first menjadi putting people first. Toyota tidak lagi hanya berfokus melayani individu sebagai konsumen produk otomotif, tetapi juga berupaya melayani kebutuhan dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan, baik itu karyawan, mitra bisnis, masyarakat luas, hingga generasi masa depan.

Semangat putting people first ini menjelaskan mengapa Toyota secara aktif mengaitkan strategi jangka panjangnya dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. “Saat kami bertransformasi dari perusahaan otomotif menjadi perusahaan mobilitas, dan untuk mewujudkan kebahagiaan bagi banyak orang, kami perlu menciptakan lebih dari sekadar mobil, van, dan truk. Kami harus selaras dengan Sustainable Development Goals, Green Deal, dan masa depan yang lebih baik,” tutur Yumi Otsuka, Deputy Chief Sustainability Officer di Toyota Motor Corporation pada Toyota Motor Europe (TME) Kenshiki Forum 2020.

Menariknya, Akio Toyoda pernah mengungkapkan perspektif yang lebih filosofis terkait hal ini. Saat melihat tampilan visual ke-17 tujuan SDGs yang sering digambarkan dalam tiga baris dengan enam kotak, ia menyadari ada satu ruang kosong di sudut terakhir. Bagi sebagian orang, ini hanyalah kebetulan tata letak. Namun, Toyoda percaya bahwa ruang kosong itu adalah simbol dari SDG ke-18, yakni kebahagiaan manusia.

"Saya memaknai hal ini sebagai sebuah pesan bahwa hanya mereka yang benar-benar berupaya mewujudkan 17 tujuan yang telah ditetapkan yang akan mampu melihat dunia dengan tujuan ke-18. Bersama para pemangku kepentingan kami dan berlandaskan misi 'producing happiness for all', saya berharap, seiring kita melangkah maju sedikit demi sedikit menuju masa depan, suatu hari nanti kita akan tiba di dunia dengan SDG ke-18 tersebut.” ungkap Akio Toyoda dalam penjelasan hasil keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2020. Di sinilah peran Toyota menjadi semakin relevan.

Bersama para pemangku kepentingan, baik itu karyawan, pelanggan, mitra bisnis, maupun masyarakat luas, Toyota ingin melangkah maju menuju masa depan dengan filosofi producing happiness for all sebagai kompasnya. Selangkah demi selangkah, melalui inovasi, kolaborasi, dan kepedulian sosial, Toyota berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia di mana SDG ke-18 bukan lagi sekadar harapan, melainkan kenyataan yang dirasakan oleh semua orang.

Target SDGs terkait dengan kegiatan yang ditampilkan dalam release ini: