23 Mei 2018
Press Release
Sebarkan Semangat Toyota Berbagi Ilmu kepada Generasi Masa Kini
Semarang, Jawa Tengah – Hari ini, (Jumat/9 Maret 2018) PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melalui aktivitas CSR di bidang pendidikan dan pengembangan SDM yaitu program “Toyota Berbagi Ilmu” memberikan sumbangsih nyata dalam bentuk Donasi Alat Peraga Pendidikan dan Transfer Pengetahuan melalui Kuliah Umum yang berlokasi di Gedung Teknik Industri, Fakultas Teknik, Department Teknik Industri, Universitas Diponegoro (UNDIP), Kota Semarang, Jawa Tengah.
Aktifitas donasi ini terdiri dari serah terima alat peraga laboratorium berupa 1 paket Laboratorium Lean Manufacturing, 1 paket Laboratorium Lean Production System, dan 1 Unit Mesin Kijang Innova kepada mahasiswa Teknik Industri UNDIP. Ketiga donasi ini ditujukan untuk memberikan simulasi situasi nyata di dunia industri kepada mahasiswa sehingga dapat menjadi jembatan dalam penciptaan SDM global yang siap pakai. Selain donasi alat peraga pendidikan, pada kesempatan yang sama, Warih Andang Tj. selaku Presiden Direktur PT TMMIN juga menyampaikan kuliah umum mengenai perjalanan Toyota Indonesia di dunia industri bagi para mahasiswa UNDIP.
Acara serah terima donasi dan kuliah umum ini dihadiri oleh Rektor UNDIP Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH., M. Hum., Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tj, Direktur Administration, Corporate & External Affairs PT TMMIN Bob Azam, Direktur Unit Manufacturing Toermoedi serta jajaran akademisi UNDIP dan Manajemen PT TMMIN. Alasan utama menjadikan UNDIP sebagai salah satu role model perguruan tinggi untuk program “Toyota Berbagi Ilmu” yaitu karena universitas ini menjadi salah satu dari 10 universitas terbaik berdasarkan penilaian Kemenristek DIKTI di tahun 2017.
Selain UNDIP, Toyota sebelumnya juga sudah mendonasikan 1 paket Laboratorium Lean Production System kepada Universitas Indonesia (UI) di tahun 2015. Rencananya selain UNDIP dan UI, Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga akan disambangi pula oleh program Toyota Berbagi Ilmu yang memberikan fokus pada kurikulum pendidikan di Indonesia. Ketiga universitas ini diharapkan dapat menjawab tantangan akan kebutuhan link & match antara dunia industri dan dunia pendidikan.
“Kesenjangan antara kebutuhan industri dan SDM yang berpotensi dapat diatasi melalui keberadaan generasi muda yang menjadi elemen potensial bangsa Indonesia, sehingga kami berharap dengan adanya aktifitas donasi alat peraga pendidikan dan kuliah umum ini mahasiswa dapat mengenal dunia industri sesungguhnya. Semoga sinergi serta kerjasama dengan praktisi pendidikan dan akademisi professional ini dapat menjadi bekal pengalaman nyata bagi para mahasiswa ketika sudah lulus nanti,” ujar Warih Andang Tj. Presiden Direktur PT TMMIN.”
Laboratorium Lean Manufacturing (LML) dan Laboratorium Lean Production System (LPSL)
Pengembangan Laboratorium Lean Manufacturing (LML) dan Laboratorium Lean Production System (LPSL) sangat penting untuk mencapai industri manufaktur berdaya saing tinggi. Materi mata kuliah yang diterapkan di Department Teknik Industri UNDIP tersebut mengambil konsep dasar dari Toyota Production System (TPS) yang ada di Toyota Indonesia. Lean Manucaturing (LML) adalah penggambaran simulasi TPS dalam produksi mobil dari Line Assy hingga menjadi produk yang diterima oleh konsumen. Sementara itu, Lean Production System (LPSL) adalah perancangan dan penerapan sistem produksi yang menjamin efisiensi semua faktor yang terlibat, mulai dari penggunaan bahan baku, proses produksi hingga sumber daya manusia (SDM).
LMSL dan LPSL memiliki fungsi untuk menjembatani proses manufaktur dalam skala laboratorium sehingga mahasiswa dapat melakukan pembelajaran dan perubahan khususnya di bidang manufacturing serta memahami keseluruhan konsep TPS. Keberadaan LMSL dan LPSL mendukung mahasiswa untuk merancang sistem produksi yang bisa mencapai produksi optimal dari sisi volume dan ketepatan waktu dengan biaya yang paling efisien sejalan dengan dinamika atau perkembangan kebutuhan perusahaan. Dalam pengembangannya, selain kurikulum pendidikan yang dimatangkan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan Nasional,
Toyota Indonesia juga mentransfer konsep hingga pengadaan peralatan kepada universitas yang menjadi model percontohan.
Tantangan Industri dan Kebutuhan SDM
Tantangan industri Indonesia ke depan dalam kompetisi regional dan global akan semakin ketat, terutama bagi industri manufaktur yang dipacu untuk terus meningkatkan produktivitas dalam bentuk kualitas SDM, pengembangan sistem manajemen, dan inovasi teknologi tinggi. Toyota Indonesia ingin memberikan dukungan di bidang praktikum pendidikan perguruan tinggi, sehingga lulusan-lulusan universitas selain memiliki pengetahuan teori yang baik juga memiliki keterampilan praktik industri mumpuni yang memuluskan adaptasi di dunia kerja nantinya.
“Berbagai aktifitas dalam bagian ‘Toyota Berbagi Ilmu’ yang masuk dalam kurikulum perkuliahan universitas, diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik untuk menumbuhkan generasi-generasi perubahan yang kompetitif. Di masa yang akan datang Perguruan Tinggi Indonesia dapat menjadi pusat pengembangan teknologi bagi kepentingan pengembangan sektor industri manufaktur di Indonesia.” ujar Bob Azam Direktur Administration, Corporate & External Affairs PT TMMIN.
Selama hampir 5 dekade, Toyota berupaya untuk dapat memberikan partisipasi dan dukungan penuh terhadap perkembangan industri Indonesia. Salah satunya melalui pengembangan SDM untuk memenuhi kebutuhan antara lulusan yang sesuai kualifikasi dengan tingginya permintaan dunia industri. Keseluruhan komitmen ini terangkum dalam semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) yang terdiri dari tiga pilar yaitu pengembangan produk dan teknologi, pembangunan industri otomotif serta tanggung jawab sosial perusahaan.
CSR, Toyota Berbagi, Toyota Berbagi Ilmu