Mail Alert Registration

Please fill in some of the data provided below to receive the latest Toyota-related news and information in your email.

Occupation

Your Email

27 Februari 2020
Industry Development

Jangkar Kemajuan Industri Otomotif (Bagian 1)


Sejak semula kehadirannya, Toyota mempunyai visi mengembangkan industri otomotif  Indonesia. Sebagai pembuktian, langkah awal Toyota diiringi dengan pendirian pabrik yang terus berkembang hingga kini, serta berperan sebagai garda depan melakukan lokalisasi produk. 

Walaupun sektor manufaktur dipercaya sebagai gantungan kemajuan perekonomian, tak banyak negara di dunia berhasil merealisasikan mimpi modernitas tersebut. Kelangkaan tenaga ahli, belum berkembangnya riset dan teknologi, hingga pemenuhan skala ekonomi merupakan rintangan bagi siapapun meretas jalan industri. 

Di sisi lain, dalam kancah industri, korporat raksasa senantiasa memperlakukan tiga kekuatan itu selaku pusaka rahasia. Banyak yang enggan berbagi kepada pihak luar.

Sebaliknya, sudah lazim pengembangan industri bagi suatu negara ditandai dengan menetasnya pabrik-pabrik. Melalui pabrik tersebut, proses produksi massal hingga alih teknologi terjadi.

Maka, tak berlebihan kiprah Toyota yang dibarengi dengan investasi pendirian pabrik merupakan komitmen  menyokong kemajuan industri di Indonesia. Operasi resmi Toyota Indonesia dimulai sejak 1971, walau sejak sedekade sebelumnya  ragam produk Toyota telah akrab dengan konsumen Tanah Air.

Hanya butuh waktu dua tahun pasca pendirian PT Toyota Astra Motor (kini menjadi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota Astra Motor), Toyota Indonesia telah mendirikan fasilitas pabrik perakitan. Pabrik ini dibesut PT Multi Astra sebagai pabrik perakitan (assembly) di tahun 1973, menyusul kemudian beroperasinya pabrik pembuatan bodi mobil PT Toyota Mobilindo sebagai pabril pembuat bodi kendaraan pada 1977, serta dilengkapi dengan Toyota Engine Indonesia sebagai pabrik pembuat mesin di tahun 1982.

Melihat kegigihan tersebut, boleh dikatakan Toyota serius mendorong agar  Indonesia beroleh status basis produksi. Pendirian Toyota Mobilindo itu menandakan babak baru dunia otomotif nasional, karena salah satu bagian utama berupa bodi telah digarap pabrik lokal. 

Keberadaan Toyota Mobilindo yang menempati areal pabrik di Sunter, Jakarta Utara, secara perdana memperkenalkan teknologi berat dalam produksi otomotif ke khalayak. Sebanyak 12 mesin press dikapalkan langsung dari Jepang. 

Mesin-mesin itu mempunyai teknologi yang sama digunakan di Jepang dengan fungsi beragam, ada peruntukannya dalam proses menekuk pelat dan besi, hingga pembuat sasis. Selama proses awal itu, Toyota Indonesia telah mengirimkan para pekerja lokal untuk langsung belajar di pusat pabrik Toyota Jepang. 

Selama tahap awal ini, pabrik Toyota Mobilindo fokus memproduksi kebutuhan produk fenomenal Kijang, serta Hi Ace. Pada gilirannya, hanya berselang satu tahun, Toyota Mobilindo membangun satu komplek pabrik baru yang kemudian dikenal sebagai pabrik Sunter II.

Menyusul produksi Hi Ace, Toyota Mobilindo juga secara langsung mendatangkan peralatan produksi dari Jepang. Hingga memasuki era 1980-an, pabrik milik Toyota itu mendapat tambahan fokus produk yakni Toyota Dyna. 

Produksi beberapa komponen utama Kijang, Hi Ace, dan Toyota Dyna tetap diemban Toyota Moblindo. Untuk memenuhi pesanan yang meningkat dari tahun ke tahun, Toyota Mobilindo mulai menambah mesin-mesin produksinya. 

Pada gilirannya, Toyota Mobilindo tidak perlu lagi mengapalkan mesin press dari Jepang. Lewat kehadiran pabrik Toyota Indonesia tersebut, muncul mitra lokal yang berhasil didorong memproduksi mesin sejenis dengan kualitas setara.

Industry, Industri Otomotif
  • Shares
  • Download White