06 April 2021
Features
50 Tahun kehadiran Toyota di Indonesia Membangun Industri, Memajukan Bangsa
Evolusi Toyota di Indonesia sejalan dengan perkembangan ekonomi, regulasi pemerintah, sosial budaya, dan kebutuhan pelanggan. Dimulai sebagai perusahaan importir, Toyota telah berubah menjadi perusahaan global manufaktur yang berbasis ekspor. Keberadaan Toyota di Indonesia tidak terlepas dari dukungan yang kuat oleh seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, konsumen, mitra, karyawan, dealer, pemasok, serta jaringan bisnis Toyota lainnya. Keberadaan Toyota dapat terus memberikan kontribusi yang lebih bagi kemajuan industri otomotif dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Sejarah Toyota di Indonesia
Pada awalnya, Toyota memilih indonesia sebagai market pertama yang berada di luar jepang. Dengan mengoperasikan Toyota Tsusho yang berbasis di Jakarta untuk melakukan pemasaran produk dan pengelolaan pengiriman yang bersumber dari jepang. Toyota juga menjadi pionir dalam menghadirkan produk otomotif Jepang ke Indonesia yang pada saat itu didominasi oleh merek Eropa dan Amerika.
Pada tahun 1971 Toyota resmi bekerja sama dengan Astra International dengan mendirikan PT Toyota Astra Motor (TAM). Pada tahap pertama, Toyota memanfaatkan fasilitas PT Gaya Motor untuk proses perakitan sesuai peraturan pemerintah. Gaya Motor adalah fasilitas pemerintah sebelum diprivatisasi sebagai aset Astra Internasional. Menghitung adanya permintaan pasar yang terus meningkat hingga mencapai 1.045 unit pada tahun 1972, maka didirikan pabrik perakitan baru, yaitu Multi Astra pada tahun 1973. Fasilitas tersebut dikenal sebagai fasilitas terbesar dan tercanggih di Asia Tenggara. Kehadirannya membantu Toyota memenuhi permintaan tahunan yang pada tahun 1973 sudah mencapai 8.535 unit dan terdiri dari model-model seperti Corolla, Corona, Land Cruiser, Hi-Ace, dan truk Toyota DA.
Membangkitkan Ekonomi Indonesia
Pemerintah gencar memperkuat perdagangan dalam negeri, namun salah satu kendala utama dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional adalah kurangnya mobilitas akibat minimnya sarana transportasi yang mana pada saat itu mobil masih menjadi produk konsumsi untuk masyarakat kelas atas.
Toyota menanggapi kebijakan tersebut dengan cepat dan membangun PT Toyota Mobilindo (TM) pada Tahun 1976 untuk menjalankan pabrik komponen yang memproduksi kabin, decks, Frame mobil, knalpot untuk Kijang KBNS dan komponen untuk Dyna. Dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan industri manufaktur otomotif, Toyota memutuskan untuk melokalkan komponen utama lainnya dan mulai mendirikan PT Toyota-Engine Indonesia (TEI) untuk memproduksi mesin mobil.
Toyota juga menyiapkan tenaga terampil untuk mengoperasikan pabrik Toyota Mobilindo (TM) dan Toyota - Engine Indonesia (TEI). Sejak berdirinya MA hingga berdirinya TEI, para pekerja terus menerus diajarkan pengetahuan tentang teknologi canggih dan keterampilan otomotif. Di penghujung Tahun 1990, Toyota mendirikan pabrik terintegrasi di Karawang dan memulai proyek Innovative International Multi-Purpose Vehicle (IMV) dengan model andalan yaitu Kijang Innova. Saat ini Toyota Indonesia mengelola 5 pabrik di kawasan Sunter-Jakarta dan Karawang-Jawa Barat dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 250.000 unit.
50th, 50th toyota, toyota 50th, toyota membangun negeri