24 March 2022
Features
Selamat 25 Finalis Toyota Eco Youth (TEY) Ke-12 Telah Terpilih!
Setelah melalui proses seleksi ketat dari 50 proposal sekolah peserta Toyota Eco Youth (TEY) 12, terpilih 25 finalis dari berbagai wilayah di Indonesia dengan eco project proposal terbaik hasil penilaian dewan juri. Dengan mengangkat fokus tema mengenai isu energi, karbon, sampah, dan plastik, 25 proposal yang berisi ide-ide inovatif dan kreatif peserta TEY ke-12 sukses menjadi inisiasi dari gerakan kepedulian netralitas karbon di kalangan pelajar. Selain itu, impelementasi dari eco project proposal terpilih juga telah berkontribusi terhadap usaha pencapaian target Sustainability Development Goals (SDG) khususnya nomor 4 mengenai “Pendidikan Bermutu”, nomor 13 “Penanganan Perubahan Iklim” dan nomor 15 “Menjaga Ekosistem Darat.”
Penilaian eco project proposal dilaksanakan oleh jajaran dewan juri ahli di bidangnya masing-masing, diantaranya Prof. Jatna Supriatna, Ph.D dari Universitas Indonesia untuk bidang lingkungan, Dr. Muhammad Faisal dari Youthlab yang membahas tentang anak muda, serta Didi Kaspi Kasim sebagai digital expert, juga Ibu Susy Herawati SE, MSc dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Para dewan juri menyaring proposal yang memenuhi kriteria umum berupa orisinalitas, inovasi ide baru, identifikasi masalah dan latar belakang ide serta pemanfaatan platform digital dalam penerapannya. Dewan juri pun mensyaratkan kriteria khusus dalam penilaiannya seperti rencana pelaksaanan, keterlibatan pihak di luar sekolah dalam proyek, dampak sosial dan lingkungan yang terukur, dan rencana keberlanjutan program.
Terdapat beberapa proposal yang memiliki tema selaras dengan upaya memerangi karbon diantaranya mengangkat tema transisi energi eco-friendly melalui pendekatan circular carbon dengan pemanfaatan food loss and waste (FLW). Limbah makanan diolah menjadi makanan ternak dan pupuk kompos, sedangkan kotoran ternak akan dimasukkan ke dalam instalasi biogas untuk selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik oleh generator yang kemudian akan disalurkan ke tiap unit Eco-charging station yang akan menjadi sumber listrik. Ada pula eco project proposal yang membuat aplikasi menanggulangi sampah anorganik yang dihasilkan rumah tangga. Pengguna aplikasi yang telah menyetorkan sampah anorganik atau barang bekas lainnya akan mendapat poin yang nantinya dapat ditukarkan dengan uang digital atau bahan pokok.
Setelah melaksanakan seleksi 25 finalis eco project proposal, tahapan selanjutnya adalah workshop dan mentoring yang akan dilaksanakan secara hybrid yaitu gabungan aktivitas online dan offline. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan arahan secara langsung kepada pengembangan dan penerapan proposal finalis, sehingga berbagai tantangan maupun kesulitan yang mungkin dihadapi saat pembuatan eco project dapat dikomunikasikan serta memperoleh solusi dalam implementasinya. Nantinya manajemen Toyota Indonesia akan terjun langsung di sejumlah sekolah menengah di beberapa wilayah Indonesia dan juga melaksanakan tatap muka secara daring demi membantu para finalis mewujudkan proposalnya. Pada akhir kompetisi TEY ke-12, akan dipilih 3 eco project proposal terbaik yang akan dibuatkan sebuah mobile application untuk masing-masing proyek. Apliasi ini bertujuan untuk membuat penerapan eco project menjadi sebuah program yang berkelanjutan. Kedepannya pemanfaatan dari aplikasi digital proposal TEY tersebut dapat menjadi pilot project yang juga dijadikan benchmark atau percontohan untuk pemecahan masalah-masalah lingkungan di tempat atau situasi yang lain, dengan tujuan yang sama yaitu memerangi emisi karbon dan mengurangi jejak karbon sebagai gaya hidup baru yang lebih hijau.**
Inilah 25 Eco Project Proposals TEY ke-12 dari berbagai Sekolah Menegah yang tersebar di berbagai provinsi. Selamat berjuang dan berkompetisi untuk menjadi tiga proposal terbaik dari seluruh Indonesia.
No
| Nama Sekolah
| Provinsi
| Eco project
|
1
| SMA Negeri 2 Semarang
| Jawa Tengah
| Sandang Senang
|
2
| SMA Negeri 5 Yogyakarta
| Daerah Istimewa Yogyakarta
| Eco Charging Station: Transisi Energi Eco-Friendly Melalui Pendekatan Circular Carbon Dengan Pemanfaatan Food Loss And Waste (Flw) Dan Biogas Limbah Kotoran Ternak Dan Ampas Tahu
|
3
| MAN 2 Malang
| Jawa Timur
| Bioplastik Self-Degradable Terintegrasi Bakteri Endogenous Mealworm Dalam Pembuatan Nilam Pad Sebagai Pembalut Ramah Lingkungan
|
4
| SMA Negeri 3 Merauke Papua
| Papua
| Penggunaan Zowat (Zone Warning System) Meminimalisasi Banjir Bandang Dengan Manfaat 3 In 1
|
5
| SMA Negeri 1 Kabupaten Bengkulu Selatan
| Bengkulu
| Penerapan Tastronik (Tabungan Sampah Elektronik) Melalui Aplikasi "E-Trash" Di SMAN 1 Bengkulu Selatan Dengan Prinsip 3r (Reduce, Reuse, Recycle) Untuk Mengatasi Permasalahan Sampah.
|
6
| SMA Negeri 19 Bandung
| Jawa Barat
| Feelah.Id (Babarengan Milah Sampah Jadi Rupiah)
|
7
| SMA Negeri 34 Jakarta
| Jakarta
| Life ( Leaf Innovation For Electricity )
|
8
| SMA Negeri 2 Tarakan
| Kalimantan Utara
| Energi Listrik Tenaga Uap Dan Mengolah Sampah Anorganik
|
9
| SMA Negeri 1 Blora
| Jawa Tengah
| Aplikasi Kang Rosdi (Tukang Rosok Digital) Berbasis Android Sebagai Solusi Penanganan Sampah Era Revolusi Industri Dan Informasi 5.0 Di Kabupaten Blora
|
10
| SMA Negeri 2 Unggul Sekayu
| Sumatera Selatan
| Sweet Hand Washing Machine (Save Water & Energy Eco-Friendly Twirling Hand Washing Machine)
|
11
| SMA Negeri Bali Mandara
| Bali
| Bioghum (Bio-Briquettesfrom Sorghum Waste): Pemanfaatan Limbah Tanaman Sorgum (Sorghum Bicolor L.) Sebagai Alternatif Bahan Bakar Padat Yang Ramah Lingkungan Dengan Konsep Circular Economy.
|
12
| SMA Negeri 2 Balikpapan
| Kalimantan Timur
| Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Pupuk Organik
|
13
| SMA Negeri 21 Makassar
| Sulawesi Selatan
| Gaya Hidup Berkelanjutan Melalui Tempat Sampah Berjarak Dan Ber Aplikasi
|
14
| SMA Negeri 1 Blahbatuh (Blasman), Ponsel
| Bali
| Pemanfaatan Limbah Pasar Tradisional (Buah-Buahan Dan Sayur) Dijadikan Efektif Microorganisme Untuk Membantu Proses Fermentasi Pengolahan Sampah Organik Di Tps3r Desa Bedulu
|
15
| SMA Negeri 1 Ambon
| Maluku
| Panel Akustik Berbahan Limbah Kulit Durian
|
16
| SMA Negeri 2 Semarapura
| Bali
| Gebyar Spsa (Gerakan Bayar Sekolah Pakai Sampah Anorganik) Sebagai Upaya Membangun Kesadaran Siswa Dalam Memilah Sampah Rumah Tangga Berbasis Sumber
|
17
| Smk Texar Klari Cikampek
| Jawa Barat
| Penggunaan Teknologi Augmented Reality Dan Virtual Reality (Ar/ Vr) Untuk Menanamkan Karakter Kepedulian Lingkungan Kepada Siswa Dan Murid Paud
|
18
| SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo
| Jawa Timur
| Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Pindang Tongkol Sebagai Bahan Biobaterai
|
19
| Smk Negeri 5 Surabaya
| Jawa Timur
| “Pemanfaatan Limbah Daun Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Kompos Dengan Bantuan Bakteri Azotobacter Chroocuccum Dari Limbah Air Kelapa”
|
20
| Smk Negeri 3 Makassar
| Sulawesi Selatan
| Green Econtainer
|
21
| SMA Islam Athirah Bukit Baruga Makassar
| Sulawesi Selatan
| Rbp Project (Recycle By Pirolisis)
|
22
| SMK Pgri Telagasari
| Jawa Barat
| Sakeurdalang Sahabat Lingkungan
|
23
| SMA Negeri Unggul Seribu Bukit
| Aceh
| Penyulingan Sereh Wangi Dengan Bahan Bakar Air Sebagai Solusi Pencegahan Pemanasan Global.
|
24
| SMA Negeri 8 Kota Bandung
| Jawa Barat
| Eight Environment Vanguard (E2v)
|
25
| SMA Negeri 6 Yogyakarta
| Daerah Istimewa Yogyakarta
| Pelaksi, Pemanfaatan Limbah Kotoran Ayam Sebagai Pupuk Dan Daur Ulang Limbah Plastik Dengan Aplikasi Yang Bernilai Eknonomis
|
#TEY, #TEY12, #Toyota Eco Youth, #Ecozoomer