20 Januari 2020
Industry Development
Risalah Kerja Ekspor Toyota
Toyota Indonesia yang sejak semula berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai basis produksi ikut berperan membawa berkah surplus neraca dagang sektor otomotif.
Terhitung sejak 2015, Indonesia memperoleh surplus neraca dagang sektor otomotif yang kian membesar. Capaian itu merupakan buah dari upaya banyak pihak mendorong lokalisasi produk, serta giat menangkap peluang pasar global.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2015 surplus sektor otomotif hanya sebesar US$76,3 juta. Setahun berikutnya, surplus telah mencapai US$569,7 juta.
Pada 2016, nilai ekspor otomotif telah mencapai US$5,86 miliar, sedangkan impor sebesar
US$5,29 miliar. Perolehan surplus tersebut semakin bertambah, terlebih pada 2018 yang berhasil melesat.
Total nilai ekspor berikut komponen mencapai US$7,11 miliar pada 2018. Sebaliknya, posisi impor kendaraan roda empat dan komponennya mencapai US$4,09 miliar, sehingga terjadi surplus hingga US$3,02 miliar.
Beberapa faktor yang menggelembungkan surplus neraca dagang antara lain nilai impor terkikis, hingga lompatan nilai ekspor. Dalam hal pemangkasan impor, setidaknya telah terjadi lokalisasi produk yang massif, serta berbarengan terjadi peningkatan volume ekspor.
Hingga kini, nilai ekspor terbesar masih disumbang pengapalan produk mobil utuh (CBU) dan CKD. Sebagai penambahan, nilai ekspor lainnya disumbang produk komponen serta sedikit dari sektor roda dua.
Sedangkan data volume ekspor sebagaimana dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) masih menempatkan keluarga besar Toyota grup di Indonesia sebagai kontributor ekspor paling besar. Produk Toyota Indonesia yang dibesut manufaktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) maupun Daihatsu, konsisten menyangga 75% lebih terhadap total volume ekspor CBU.
Pada 2015, sewaktu volume ekspor CBU dari RI mencapai 207.691 unit, Toyota Indonesia mengapalkan sebanyak 181.494 unit, atau setara 87,3% terhadap total. Begitupun pada 2016, ekspor Toyota Indonesia mencapai 194.395 unit.
Bahkan pada 2017, total volume ekspor Toyota Indonesia telah melampaui kisaran 200.000 unit. Pada 2018, volume ekspor tersebut bertahan di level 210.000 unit, atau 78% dari total volume ekspor CBU dari RI.
Produk besutan pabrik Toyota Indonesia memiliki tujuan pasar ekspor di 80 negara. Selain mengapalkan CBU, Toyota Indonesia mengekspor CKD hingga mesin dan komponen lainnya.
Kontribusi besar Toyota Indonesia terhadap kinerja ekspor nasional telah berlangsung lebih dari tiga dekade. Peran signifikan itu tergambarkan dari catatan nilai ekspor seluruh produk Toyota Indonesia yang pada 2010 saja telah mencapai US$1,17 miliar, dengan jumla ekspor CBU sebesar 45.000 unit.
Ekspor, Ekspor Toyota, Eksporotomotif