Mail Alert Registration

Please fill in some of the data provided below to receive the latest Toyota-related news and information in your email.

Occupation

Your Email

25 Juni 2020
Sustainability

Toyota Environmental Challenge 2050, Upaya Mengurangi Dampak Lingkungan


Sulit membayangkan kehidupan dunia pada 2050 dari sudut lingkungan hidup. Akankah kualitas udara, air, dan iklim menjadi lebih baik, atau sebaliknya malah memburuk? Semua itu tergantung apa yang hendak dilakukan pada hari ini.

Hampir lima dekade, negara-negara di dunia rutin menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup. Sejak 1974, setelah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menginisiasi peringatan tahunan tersebut, hingga kini kondisi lingkungan dunia masih menyisakan tantangan tersendiri.

Kondisi lingkungan dipastikan akan memburuk jika umat manusia secara global tak beranjak bergerak melindungi alam. Berbagai upaya harus menyetop kecerobohan mulai dari meminimalisasi penggunaan energi fosil, pemborosan penggunaan air tanah yang mengeroposkan permukaan bumi, penggarapan kawasan hutan secara berlebihan, hingga produksi limbah dan sampah.

Saat ini sudah sangat terasa dampak dari perubahan iklim dunia. Berbagai bencana alam melanda seperti banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrem, dan musnahnya satwa adalah bagian tak terpisahkan dari kerusakan alam tersebut.

Namun tiada kata terlambat. Kehidupan masa depan masih bisa dihias dengan pandangan lebih hijau, kualitas udara, air, maupun lingkungan alam bisa membaik.

Toyota meyakini bahwa kondisi bumi kini mampu dibuat lebih indah di masa mendatang dengan menetapkan tapal batas masa depan kehidupan manusia, yakni harus selaras dengan alam sekitar.

Sebagai pemain otomotif global, Toyota menyadari kepeloporan perusahaan dalam kampanye menyelamatkan lingkungan akan memberikan dampak signifikan. Untuk merealisasikan mimpi bumi yang lestari itu, Toyota telah menyusun langkah taktis strategis bertajuk “Toyota Environmental Challenge 2050”.

Toyota Environmental Challenge yang dirilis pada 2015 itu, merupakan pernyataan partisipasi perusahaan untuk ikut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan global yang lebih baik pada 20 atau 30 tahun ke depan. Singkatnya, lewat Toyota Environmental Challenge 2050, energi dan perhatian perusahaan terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup akan jauh lebih besar, bersanding dengan strategi kesinambungan perusahaan.

 

Enam Isu, Enam Tantangan

Slogan Toyota Environmental Challenge 2050, yaitu Achieving Net Positive Impact menyiratkan makna bahwa perusahaan akan mendorong inisiatif maupun kontribusi nyata dalam upaya menjaga kelestarian alam.

Toyota Environmental Challenge 2050 akan menyasar pengentasan berbagai problem lingkungan hidup, seperti terkikisnya keberagaman hayati akibat laju pembangunan, hingga upaya menekan efek emisi gas rumah kaca yang berkaitan dengan cuaca ekstrem. Lebih jauh, Toyota Environmental Challenge 2050 menggariskan setiap kegiatan industri perusahaan sebisa mungkin atau bahkan mendekati nol dampak negatif kepada lingkungan hidup.

Untuk itu, Toyota Environmental Challenge 2050 memiliki perhatian besar terhadap enam isu utama lingkungan hidup dewasa ini. Isu lingkungan itu meliputi isu emisi gas rumah kaca (GRK) sebagai biang keladi cuaca ekstrem, polusi udara akibat aktivitas pembakaran di berbagai sektor kehidupan, serta krisis air secara global seiring membludaknya populasi dunia.

Tiga isu lainnya yakni menipisnya kekayaan alam di kandungan bumi seperti minyak bumi hingga mineral lainnya, tercerainya ekosistem alam menyebabkan bencana bagi habitat makhluk hidup, dan ancaman kepunahan bagi beragam hayati seiring perubahan iklim ataupun ekosistem. Toyota Challenge 2050, mendorong aksi nyata menanggulangi enam isu tersebut.

Aksi-aksi nyata  terhadap pelestarian alam dan lingkungan hidup itupun telah mewarnai banyak aktivitas Toyota di berbagai penjuru dunia. Keberadaan Toyota Environmental Challenge 2050 lebih memacu inisiatif yang telah lama muncul di dalam perusahaan dengan sebaran jaringan bisnis global tersebut.

Di berbagai pusat produksi Toyota telah melakukan langkah menyusutkan penggunaan air di pabrik, hingga memastikan air limbah melalui proses pemurnian sebelum dialirkan kembali.  Aksi lainnya seperti mengupayakan secara optimal proses daur ulang untuk menutup kebutuhan konsumsi sumber daya, hingga melakukan kegiatan konservasi hutan maupun pelestarian keanekaragaman hayati.

Walau demikian, Toyota Environmental Challenge 2050 tak cukup sampai di aktivitas yang selama ini telah berjalan tersebut. Maka, Toyota Environmental Challenge 2050 pun menyematkan enam tantangan yang harus ditundukkan oleh berbagai elemen di dalam perusahaan.

Boleh dikatakan, Toyota Environmental Challenge 2050 merupakan upaya dari Toyota kepada setiap insan Toyota untuk dunia yang lebih baik. Enam tantangan Toyota Environmental Challenge 2050 meliputi:

Tantangan 1       : Tantangan menghadirkan efek nol emisi CO2 dari setiap produk. Target yang hendak dicapai pada 2050 yaitu pengurangan emisi CO2 yang dihasilkan seluruh jajaran produk Toyota sebesar 90% dari level di tahun 2010.

Untuk tantangan pertama ini, Toyota menargetkan akan mendistribusikan kendaraan berteknologi listrik 5,5 juta unit pada 2030.  Pada saat itu, pengurangan emisi CO2 diperkirakan telah mencapai 35% dari level di tahun 2010.

Tantangan 2       : Tantangan menciptakan nol emisi dari keseluruhan proses atau siklus kehidupan kendaraan. Target ini berisikan pekerjaan rumah yang harus digapai Toyota pada 2050, di mana seluruh produk bebas dari emisi CO2 yang mencakup mulai dari proses produksi komponen, pabrikasi, hingga distribusi kepada pelanggan.

Tantangan 3       : Seluruh pabrik Toyota di seluruh dunia berhasil menekan tingkat emisi CO2 hingga level nol di seluruh proses manufaktur pada 2050. Sedangkan pada 2030, realisasi target itu diperkirakan telah tercapai sebesar 35% dibandingkan level emisi pada 2013.

Tantangan 4       : Tantangan meminimalkan dan mengoptimalkan penggunaan air. Terdapat prestasi  yang telah ditunjukkan beberapa pabrik Toyota di dunia dengan menghemat penggunaan air, berkat optimalisasi air limbah maupun hujan.  

Langkah lainnya yaitu mengolah secara optimal limbah maupun air agar tak mencemari aliran sungai dan merusak lingkungan. Ke depan, upaya ramah lingkungan tersebut akan secara komprhensif diikuti jaringan rantai pasok.

Tantangan 5       : Tantangan membangun masyarakat  global yang bisa menjalankan sistem kehidupan berbasis daur ulang. Saat ini di Jepang, Toyota telah menerapkan teknologi daur ulang untuk perawatan maupun menyerap mobil yang tak lagi digunakan.

Hingga sedekade ke depan, Toyota menargetkan seluruh jaringan global perusahaan telah mempunyai fasilias dan sistem pengumpulan dan daur ulang baterai. Selain itu, Toyota akan menghadirkan 30 fasilitas pengelolaan dan pusat daur ulang berteknologi tinggi untuk mengolah limbah unit mobil yang habis masa pakainya.

Tantangan 6       : Tantangan membangun masyarakat masa depan yang harmoni dengan alam. Toyota Motors senantiasa memacu diri untuk menyebarkan nilai hidup selaras dengan alam kepada masyarakat, komunitas, maupun para mitra secara global.  

Sejauh ini, berbagai kontribusi terhadap upaya pelestarian alam telah dilakoni Toyota. Perusahaan banyak menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan konservasi hutan maupun konservasi keanekaragaman hayati. 

Toyota Environmental Challenge 2050, Sustainability, Environment
  • Shares
  • Download White